Laporan KIMIA Hidrolisis Garam


I.             JUDUL
Hidrolisis Garam
II.           TUJUAN
v  Menguji sifat garam terhidrolisis
v  Mengidentifikasi komponen asam dan basa penyusun garam hidrolisis
III.          DATA PENGAMATAN
Tabel Perubahan Warna Kertas Lakmus
No
Larutan
Hasil Pengamatan
Lakmus Merah
Lakmus Biru
1
NaCl
Merah
Biru
2
NH4Cl
Merah
Merah
3
CH3COONa
Biru
Biru
4
Na2CO3
Biru
Biru
5
AlCl3
Merah
Merah

Tabel Asam dan Basa Pembentuk Garam
Larutan Garam
Basa Pembentuk
Asam Pembentuk
Sifat
Basa
Kuat/Lemah
Asam
Kuat/Lemah
NaCl
NaOH
Kuat
HCl
Kuat
Netral
NH4Cl
NH4OH
Lemah
HCl
Kuat
Asam
Na2CO3
NaOH
Kuat
H2CO3
Lemah
Basa
CH3COONa
NaOH
Kuat
CH3COOH
Lemah
Basa
(NH4)CH3COO
NH4OH
Lemah
CH3COOH
Lemah
Asam (Ka > Kb)
Basa (Ka < Kb)
Netral (Ka = Kb)
(NH4)2SO4
NH4OH
Lemah
H2SO4
Kuat
Asam
Na2SO4
NaOH
Kuat
H2SO4
Kuat
Netral

Analisis Data
Menguji sifat garam terhidrolisis dengan menggunakan kertas lakmus merah dan biru. Setelah kertas lakmus merah dan biru dipotong menjadi bagian yang lebih kecil kemudian diletakkan pada plat tetes dan ditetesi larutan satu per satu, maka akan terjadi perubahan warna pada lakmus merah dan biru. Perubahan warna ini akan menunjukan sifat masing – masing suatu garam. Jika larutan memerahkan lakmus biru maka larutan garam tersebut bersifat asam sedangan jika larutan membirukan lakmus merah maka larutan garam bersifat basa. Selain itu, jika tidak terjadi perubahan warna maka larutan garam tersebut bersifat netral. Menurut percobaan yang dilakukan, larutan NH4Cl dan AlCl3  bersifat asam, larutan CH3COONa dan Na2CO3 bersifat basa dan NaCl termasuk larutan yang bersifat netral.
Mengidentifikasi komponen asam dan basa penyusun garam hidrolisis melalui ionisasi kemudian melakukan reaksi hidrolisis pada garam yang bersifat lemah saja. Mengapa demikian? Hal ini dikarenakan baik asam dan basa kuat tidak terhidrolisis sehingga konsentrasi H+ dan OH- tidak terganggu dan bersifat netral. Dari reaksi hidrolisis tersebut akan menunjukan komponen asam dan basa pembentuknya serta jenis dari hidrolisisnya.

IV.          PEMBAHASAN
A.    PENGERTIAN HIDROLISIS GARAM
Hidrolisis garam adalah reaksi peruraian suatu garam dalam air. Reaksi hidrolisis terjadi antara ion – ion garam (dalam air) dengan air sehingga ion ( + ) dan ion ( - ) dari garam bereaksi dengan air membentuk asam dan basa asalnya. Hidrolisis garam pada dasarnya merupakan reaksi asam basa Arhennius
B.   JENIS – JENIS HIDROLISIS
Ada dua macam hidrolisis  :
1.            Hidrolisis parsial / sebagian
Hidrolisis parsial adalah garam yang dalam air terhidrolisis. Jika garamnya berasal dari asam lemah dan basa kuat atau sebaliknya. Pada hidrolisis sebagian hanya salah satu ion saja yang mengalami reaksi hidrolisis, yang lainnya tidak
2.           Hidrolisis Total
Hidrolisis total adalah garam yang dalam air terhidrolisis total. Jika garamnya berasal dari asam lemah dan basa lemah.
Untuk garam yang berasal dari asam kuat dan basa kuat tidak mengalami hidrolisis dan bersifat netral.
C.   SIFAT GARAM
Pencampuran larutan asam dengan larutan basa akan menghasilkan garam dan air. Dengan adanaya hidrolisis garam maka garam memiliki sifat keasaman atau kebasaan. Sehingga garam dapat bersifat asam, basa maupun netral. Sifat garam bergantung pada jenis komponen asam dan basanya. Garam dapat terbentuk dari asam kuat dengan basa kuat, asam lemah dengan basa kuat, asam kuat dengan basa lemah, atau asam lemah dengan basa lemah. Jadi, sifat asam basa suatu garam dapat ditentukan dari kekuatan asam dan basa penyusunnya.
Berdasarkan komponen asam dan basa penyusunnya, garam memiiliki beberapa macam sifat :
1.            Garam yang berasal dari basa kuat dan asam lemah (lebih kuat basa), bersifat basa.
2.           Garam yang berasal dari asam kuat dan basa  lemah (lebih kuat asam), bersifat asam.
3.           Garam yang berasal dari asam lemah dan basa lemah bergantung dari harga Ka  dan Kb.
v Jika Ka = Kb (sama kuat atau sama lemah) bersifat netral.
v Jika Ka > Kb (berarti lebih kuat asam) bersifat asam.
v Jika Ka < Kb (berarti lebih kuat basa) bersifat basa.
  
D.   PERBANDINGAN HASIL PENGAMATAN DENGAN TEORI
Untuk mengetahui sifat garam, dilakukan dua percobaan yaitu dengan kertas lakmus dan penentuan berdasarkan komponen asam-basa penyusun garam. Selain itu, kita juga dapat mengetahui jenis hidrolisi apa yang terjadi. Dengan percobaan tersebut kita dapat membandingkannya dengan teori – teori sebelumnya dan menyatakan bahwa teori tersebut sesuai dengan kenyataan.
Berikut reaksi masing – masing garam dalam percobaan ini sebagai berikut 
1.       
NaCl → Na+ + Cl-
(i)    
Na+ + H2O   →  NaOH + H+                  (Basa kuat)    tidak terhidrolisis
(ii)   Cl-    + H2O   →   HCL      + OH-               (Asam kuat)  tidak terhidrolisis
Karena kedua asam dan basa kuat maka garam ini netral dan tidak terjadi Hidrolisis dan bersifat netral
2.       NH4Cl→ NH4+  + Cl-
(i)    NH4+ + H2O  →  NH4OH + H+                    (Basa Lemah)
(ii)   Cl         + H2O   → HCL          + OH-            (Asam kuat)  tidak terhidrolisis
Hidrolisis terjadi sebagian dan asam lebih kuat berarti Hidrolisis Parsial dan garam bersifat asam
3.       Na2CO3  →  2Na+ + CO3-
(i)   
2Na+ + 2H2O →  2NaOH + 2H+            (Basa kuat)    tidak terhidrolisis
(ii)  CO3-   + 2H2O →  H2CO3  + 2OH-          (Asam Lemah)
Hidrolisis terjadi sebagian dan basa lebih kuat berarti Hidrolisis Parsial dan garam bersifat basa
4.       CH3COONa → CH3COO-  + Na+
(i)    CH3COO- + H2O  → CH3COOH- + OH- (Asam Lemah)
(ii)  Na+           + H2O   → NaOH + H+               (Basa kuat) tidak terhidrolisis
Hidrolisis terjadi sebagian dan basa lebih kuat berarti Hidrolisis Parsial dan garam bersifat basa
5.        (NH4)CH3COO →  NH4+ + CH3COO
(i)     NH4+ + H2O        NH4OH + H+             (Basa Lemah)
(ii)   CH3COO- + H2O   CH3COOH- + OH- (Asam Lemah)
Hidrolisis terjadi dengan sempurna Hidrolisis Total, sifat garamnya ditentukan oleh besarnya Ka dan Kb dan karena Ka dan Kb tidak diketahui maka tidak dapat menentukan sifat garamnya. Namun kemungkinan garam dalam reaksi ini bersifat bisa asam, bisa basa, dan bisa netral
6.       (NH4)2SO4 2NH4+ + SO42-
(i)    NH4+ + H2O NH4OH + H+                   (Basa Lemah)
(ii)  SO42- + H2O H2SO4      + OH-           (Asam kuat)  tidak terhidrolisis
Hidrolisis terjadi sebagian dan asam lebih kuat berarti Hidrolisis Parsial dan garam bersifat asam
7.       Na2SO4  2Na+ + SO42-
(i)   2Na+ + H2O  2NaOH + 2H+                                (Basa kuat)    tidak terhidrolisis
(ii)  SO42- + H2O  H2SO4      + OH-         (Asam kuat)  tidak terhidrolisis
Karena kedua asam dan basa kuat maka garam ini netral dan tidak terjadi Hidrolisis dan bersifat netral

Untuk memperjelaskan hasil perbandingan diatas, Melalui pengamatan dengan kertas lakmus juga dapat menunjukan bahwa beberapa garam bersifat asam, basa dan netral.
v  Asam             : NH4Cl dan AlCl3  
v  Basa              : CH3COONa dan Na2CO3
v  Netral           : NaCl
Catatan : hanya dilakukan 5 percobaan larutan terhadap kertas lakmus sehingga larutan lain tidak tercantum.
                        Dari pernyataan diatas, dapat dilihat bahwa teori – teori mengenai hidrolisis garam terbukti benar dan sesuai dengan sifat asam-basa-netral garam.
V.            KESIMPULAN
Dari pengamatan hidrolisis garam diatas dapat disimpulkan beberrapa hal sebagai berikut :
Hidrolisis garam adalah reaksi penguraian suatu garam dengan air (hidro yang berarti air dan lisis yang berarti peruraian). Ada dua macam hidrolisis yaitu Hidrolisis Parsial/Sebagian dan Hidrolisis Total. Garam yang berasal dari asam kuat dan basa kuat tidak mengalami hidrolisis dan bersifat netral. Di dalam air garam ini mengalami ionisasi sempurna menjadi anion dan kation.
Tabel Kesimpulan
Asam
Basa
Sifat
Hidrolisis
Contoh Reaksi
Kuat
Kuat
Netral
-
NaCl  Na+ + Cl-
Kuat
Lemah
Asam
Parsial
NH4Cl NH4+  + Cl-
NH4+ + H2O NH4OH + H+
Lemah
Kuat
Basa
Parsial
Na2CO32Na+ + CO3-
CO3-   + 2H2O   H2CO3  + 2OH-
Lemah
Lemah
Asam (Ka > Kb)
Basa (Ka < Kb)
Netral (Ka = Kb)
Total
(NH4)CH3COO NH4+ + CH3COO
NH4+ + H2O NH4OH + H+
CH3COO- + H2O   CH3COOH- + OH-


VI.          DAFTAR PUSTAKA
Azka, Erisa. “Laporan Praktikum Hidrolisis Garam”. 11 Februari 2015.   http://erisa11.blogspot.co.id/2015/02/laporan-praktikum-hidrolisis-garam.html.
Meirani, Lala. “Laporan Praktikum Kimia Hidrolisis Garam”. 21 Agustus 2015. http://lalameirani.blogspot.co.id/2015/08/laporan-praktikum-kimia-hidrolisis-garam.html.
Siliya, Fina.   “Laporan Praktikum Kimia Hidrolisis Garam”. 26 April 2016. http://finasiliyya.blogspot.co.id/2016/04/kimia-laporan-praktikum-hidrolisis.html.



VII.        LAMPIRAN

  
  Penetesan Larutan ke Kertas Lakmus                                 Lakmus Biru ditetesi


NH4Cl

 

NH4Cl

 

NaCl

 

NaCl

 

CH3COONa

 

CH3COONa

 

AlCl3
 

AlCl3
 

Na2CO3
 

Na2CO3
 
 

                                     Perubahan Warna pada Kertas Lakmus Merah (bawah) dan Biru (Atas)